P
|
ernahkah
anda melihat sekor kupu-kupu? Tentusaja pernah. Bagaimana pendapat anda tentang
kupu-kupu? Tentu saja indah dan lucu warna nya yang berwarna-warni menarik
setiap mata untuk melihat ya. Taukah anda dari mana kupu-kupu itu berasal ?
tentusaja anda tau bahwa kupu-kupu itu berasal dari seekor ulat yang bermetamorposis menjadi kupu-kupu.
Apa pendapat anada tenetang ulat ? tentusaja ada sebagian orang yang merasa
geli atau jijik untuk melihat nya.
Baiklah sekarang kita lanjut pada
cerita yang akan saya tulis tentusaja
bukan tentang pelajaran metamorphosis yang kita pelajari di mata pelajaran
biologi pada masa sekolah. Disini saya haya mencoba mengambil hikmah atau
memetik pembelajaran yang begitu besar yang terdapat didalam proses terjadinya
metamorphosis pada kupu-kupu. Kupu-kupu
berasal dari induk kupu-kupu yang bertelur pada daun di pohon-pohon,
apakah induk kupu-kupu mengerami telurnya ? setau saya tidak kupu-kupu ketika
betelur meletakan telurnya di daun pohon dan meninggalkannya begitu saja. Bukan
berati induk kupu-kupu itu tidak bertanggung jawab terhadap anaknya karena itu
sudah menjadi jalan hidup nya seperti itu dan itulah yang akan mendewasakan
kupu-kupu. Bahkan dengan seperti itu mengajarkan kepada anak nya untuk hidup
mandiri dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri.
Baiklah sekarang kita lanjut pada
inti cerita, proses terjadi nya kupu-kupu itu membutuh kan waktu tidak semudah
membalikan telapak tangan butuh perjuangan dari sebutir telur kemudian menjadi
ulat kemudian menjadi kepompong barulah menjadi kupu-kupu yang indah. Bahkan
ada sebagian dari jenis ulat yang kepompong nya bermanfaat bagi manusia dan bernilai
jual tinggi seperti ulat sutra. Dalam setiap tahap-tahapan perosesnya ulat
bejuang sendiri tanpa ada yang membantunya haya alam dan keberuntungan lah yang
menolong nya untuk melewati taha demi tahapan tersebut semuanya butuh proses
dan perjuangan. Pernah suatu ketika ada seseorang yang merasa kasihan dan ibah
melihat kupu-kupu yang ingin keluar dari kepompong nya dan ia pun membantu
mengeluarkan seekor kupu-kupu tersebut dari kepompong nya, namun taukah anda
apa yang terjadi kepada kupu-kupu tersebut? Kupu-kupu tersebut malah menjadi
cacat sayap nya tidak berkembang dengan sempurna dan kupu-kupu tersebut tidak bias terbang.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian tersebut yaitu
bahwa proses hidup ini yang akan mendewasakan kita member pelajaran kepada kita
akan makna hidup dan perjuangan. Ketika kita terus menerus bergantung kepada
orang lain maka kita jadi ketrgantungan dan tidak bisa hidup kalau tidak
ditolong, tentusaja kita tidak mau seperti itu. Karena tidak selamanya orang
itu mau membantu kita jadi kita harus bisa hidup mandiri.
Intinya kita jangan menyesali jikalau tuhan terus memberikan cobaan karena
cobaan demi cobaan yang tuhan berikan kepada umat nya itulah yang kana
mendewaasakan kita. Terkadang memeang terkesan tuhan itu tidak adil kepada kita,
justru tuhan itu tengah menuji umat nya agar lebih dewasa dan keimananya
semakin bertambah. Dan bukan berati jikalu kita sukses nanti kita
pun lupa kepada orang di sekitar kita, terutama keluarga kita karena merasa
kesuksesan itu diraih sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain dan orag
tua. Karena pada intinya doa dan dukungan dari keluarga lah kita bisa sukses
dan berhasil. Hargai dan hormatilah orang tua biar bagai manapun ia telah bisa
menghidupi kita hingga seperti sekarang ini, dan kita belum tentu bisa lebih
baik dari mereka kelak setelah kita memiliki keluarga dan keturunan. Sekian
cerita dari saya semoga bermanfaat.
Categories:
Tulisan